Awal Perjalanan dan konsolidasi tim
Awal Juli menjadi momen penting bagi Tim GenKaburAjaDulu setelah menerima kabar lolos pendanaan PKM-RSH 2025. Pertemuan perdana yang berlangsung pada 7 Juli menandai dimulainya fase persiapan riset dengan penuh antusias. Dalam suasana diskusi virtual yang intens, tim membentuk timeline pelaksanaan program, membagi tugas sesuai bidang keahlian, dan menyusun rencana aksi bulan pertama. Keesokan harinya, tim langsung mengadakan konsolidasi dengan dosen pembimbing untuk mematangkan metodologi serta menyelaraskan arah riset agar sesuai dengan standar akademik PKM IPB.Arahan dosen pendamping pada tahap ini menjadi fondasi awal pembentukan struktur kerja tim yang sistematis. Selain pertemuan formal, tim juga mulai menyusun dokumen timeline di Google Sheets dan mengatur sesi koordinasi mingguan, sehingga komunikasi dan pembagian tugas berjalan lebih lancar.
Penguatan kapasitas dan validasi metodologi
Selang beberapa hari, seluruh anggota tim mengikuti PKM Talks “From Ideas to Action” yang diselenggarakan oleh PKM Center IPB University. Kegiatan ini memberikan wawasan praktis mengenai timeline pelaksanaan, mekanisme mentoring, serta panduan teknis penyusunan laporan kemajuan. Tak berhenti di situ, tim juga melakukan sesi pitching program di hadapan fasilitator, mendapatkan masukan konstruktif mengenai metodologi dan konteks riset. Proses ini mengasah kemampuan komunikasi ilmiah dan memperkuat keyakinan tim terhadap pentingnya validasi metodologis sebelum terjun ke lapangan. Setiap revisi dan saran dari pembimbing serta fasilitator direspons cepat dengan penyesuaian konsep dan jadwal riset.
Identitas dan publikasi awal program
Di tengah kesibukan akademik, tim juga mulai membangun identitas publiknya. Melalui koordinasi desain internal, pada 11–12 Juli tim menyelesaikan proses pembuatan logo resmi GenKaburAjaDulu yang melambangkan semangat generasi muda menghadapi dinamika sosial. Logo ini kemudian menjadi dasar dalam strategi publikasi digital, diikuti dengan pembuatan konten “Coming Soon”, overview program, hingga team reveal di media sosial. Seluruh aktivitas tersebut tidak hanya memperkenalkan riset kepada khalayak, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan profesionalitas tim. Setiap unggahan dirancang dengan mempertimbangkan citra akademik dan daya tarik visual agar dapat menjembatani dunia riset dan publik secara komunikatif.
Pendalaman teori dan kesiapan lapangan
Pertengahan bulan diisi dengan kegiatan substantif yang menandai kematangan ide riset. Tim melakukan brainstorming dan fiksasi naskah teori dramatistik Kenneth Burke, memastikan setiap konsep pentad (act, scene, agent, agency, purpose) dipahami secara mendalam sebelum digunakan dalam analisis data. Diskusi intens mengenai metodologi juga berlangsung, termasuk pembahasan rancangan Focus Group Discussion (FGD), penyusunan kuesioner Delphi, serta persiapan pengajuan ethical clearance. Pada titik ini, koordinasi antara teori, etika, dan teknis penelitian mulai membentuk pola kerja riset yang utuh dan bertanggung jawab.
Konsolidasi akhir dan kesiapan menuju pelaksanaan
PMenjelang akhir Juli, tim mengadakan serangkaian coaching bersama dosen pembimbing dan reviewer untuk meninjau kesiapan penelitian. Melalui diskusi ini, metode FGD dan survei Delphi difiksasi menjadi instrumen utama riset, lengkap dengan arahan teknis mengenai jumlah informan, bentuk pertanyaan, dan alur pelaksanaan tiga putaran Delphi. Aktivitas penutup bulan meliputi penyusunan template live report dan repost Instagram untuk pelaporan publik, serta pembuatan video edukatif tentang teori dramatistik sebagai sarana diseminasi ilmiah. Dengan berakhirnya bulan Juli, tahap persiapan riset dapat dikatakan tuntas—tim telah menyiapkan fondasi akademik, teknis, dan etis yang matang untuk memasuki fase pengumpulan data di bulan berikutnya.